Minggu, 15 Januari 2012

ARTI SAHABAT

        Namaku adalah ria.Aku mempunyai 2 orang sahabat yang begitu berarti bagiku.Kita mulai menjalin sahabat sejak awal mulai masuk di smk.Mereka bernama sulis dan wati.Aku kenal sama sulis saat pembentukan kelompok waktu MOS berjalan. Saat itu aku mulai dekat dengan sulis.Aku lihat sulis orangnya baik dan waktu itulah aku kenal sam wati juga. Ternyata wati dan sulis adalah sahabat dari kecil dan saat itulah aku juga mengetahui semua,aku mulai bergabung dengan mereka.
        Hari demi hari mulai berjalan, aku mulai akrab dengan mereka. Ternyata aku cocok berteman sama mereka.Tapi aku teringat sama temanku yang satu SMP sama aku. Aku sama dia masuk ke smk selalu nareng.Tetapi sekarang aku sama dia mulai pisah, saat kita dapat temen baru masing-masing.
Hemmzzz.........kok bisa gini ya,..???

Suatu saat aku dapat masalah sama teman-temanku. Aku sempat di musuhi sama teman-temanku satu kelas, karena aku di kira adalah temen yang suka ngadu domba. Padahal semua itu hanya salah faham.
Ternyata temanku yang selama ini aku percaya banget menghianati aku.
Temenku yang bernama wati ternyata menjelek-jelekan aku di depan sulis. Dia ngomong seenaknya sama sulis.Padahal selama ini aku sudah baik sama dia.Aku menyimpan semua rahasia tentang sulis yang di cerikan wati kepadaku. Aku tidak berani ngomong sama siapa-siapa.TEtapi dia malah menghianati aku.Sebelumnya aku tidak menyangka dengan semua itu.
Dan saat itulah aku hanya bisa menjelaskan semua sama sulis.Dan saat itu juga sulis mulai percaya sama aku dan dia nangis-nangis karena dia tidak pernah menyangka, ternyata temen dia dari kecil bisa melakukan semua itu.
Dia sempet menyalahkan aku,karena aku tidak pernah ngomong sebelumnya sama dia tentang yang di lakukan wati di depan aku.Aku ngomong terus-terang sama sulis.."aku nggak berani ngomong sam kamu, soalnya aku sudah janji sama dia..sekarang dia bisa-bisanya menjelek-jelekan aku di depan kamu..dan saat ini juga aku berani ngomong sama kamu. Aku nggak mau di bilang temen penghianat..maafkan aku lis, sebelumnya aku nggak ngomong sam kamu..aku takut ntar di kira aku malah yang menjelek-jelekan wati di depan kamu".
Dan saat itu lah semua orang memusuhiku, mereka berfikir kalau aku ini ingin menghancurkan persahabatan sulis dan wati. Aku hanya bisa tabah menghadapi semua itu. Karena mereka tidak mengetahui yang sebenarnya terjadi.
     Aku sempat di caci maki sama geng yang saat itu membela wati. Seakan-akan aku ini hanyalah sampah di dalam kelas. Yang setiap hari hanya makan sindiran dari mereka.
Heemmmzzz....aku hanya pasrah..!!!

Sudah hampir satu minggu aku bermusuhan.Ternyata pertikaian yang terjadi antara aku sama teman-temanku sudah di ketahui oleh satu sekolah dan saat itu ada salah satu temanku yang melaporkan kejadian itu kepada guru. kami bertiga akhirnya di panggil ke kantor oleh salah satu guru pembimbing.Ternyata kami di pertemukan untuk menyelesaikan masalah itu.
Awalnya kami di beri nasehat dan akhirnya di tanya satu persatu.
Pertanyaan itu di mulai dari wati, wati menjelaskann tetapi tidak sesuai apa yang dia katakan sama aku.
Pernyataan wati langsung aku bantah, tetapi aku di cegah terus sama guru.
Akhirnya wati berani ngaku yang sebenarnya terjadi..kami bertiga hanya bisa nangis.
Lalu aku tanya sama wati.."yang kamu lakukan itu maksudnya apa? kamu tega-teganya ngadu domba aku sam sulis, maksud kamu apa wat..? kamu menjelek-jelekan aku di depan sulis, sedangkan kamu ngomong  sama sulis kalau aku ini yang menjelek-jelekan dia,,,!!" kataku sambil emosi..
"Aku nggak bermaksud apa-apa ya?" kata wati..
Lalu kita semua di beri nasehat, agar kami ini bisa memaafkan satu sama lain dan khususnya buat wati agar dia jika menyampaikan pendapat atau kritikan langsung ke orangnya tidak melalui orang lain, karena semua itu bisa berakibat salah faham.
Kita di beri nasehat agar kita bisa menjalin persahabatan kembali.Guru tidak  mau kalau kita sampai pisah. Anggap saja semua ini hanyalah sebuah ujian dalam persahabatan. Seberapa mampu kita bisa mempertahankanya,tetapi aku rasa apa yang di katakan guru adalah benar.Kita harus ikhlas dalam menghadapinya dan akhirnya kita mengikhlaskan semua itu dan menjalin persahabatan seperti semula.

0 komentar:

Posting Komentar