Kamis, 02 Februari 2012

SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW

A.  MISI NABI MUHAMMAD SAW UNTUK MENYEMPURNAKAN AKHLAK, MEMBANGUN MANUSIA MULIA DAN BERMANFAAT

        Kondisi masyarakat sebelum nabi muhammad SAW di utus oleh allah SWT menjadi rosul, akhlak mereka pada umumnya mengalami kemerosotan yang luar biasa, dimana manusia cenderung bersifat jahiliyah yaitu melakukan kekafiran dan kemaksiatan. Kebanyakan dari mereka melakukan hal-hal seperti: menyembah berhala, membunuh, minim-minuman keras, berjudi, berzina, dll. Sehingga mereka jauh dari petunjuk allah SWT. Dalam kondisi manyarakat yang sedemikian itu, Nabi muhammad SAW di utus oleh allah SWT untuk menyempurnakan akhlak yang mulia, sebagaimana sabda beliau:
"Sesungguhnya aku di utus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia."
Akhlak mulia yang di contohkan oleh rasullullah meliputi segala bidang kehidupan, baik yang menyangkut urusan manusia dengan tuhannya, manusia dengan sesama, dan manusia dengan lingkungan alam, yakni hewan dan tumbuhan. Penyempurnaan ini beliau lakukan dengan mengajarkan kepada umatnya unutk memurnikan ketaatan kepada-nya, berbuat baik terhadap sesama manusia, serta peduli terhadap lingkungannya. Semua urusan ini di ajarkan oleh beliau agar manusia benar-benar menjadi hamba allah yang beriman dan berakhlak mulia.
Oleh karena itu agar kehidupan manusia pada umumnya menjadi baik, kita di perintahkan  oleh allah SWT untuk meneladani sikap dan perilaku para rosul., sebagaimana firmanya:
"Sesungguhnya telah ada para diri rasullulah itu suritauladan yang baik bagimu(yaitu) orang yang mengharap( rahmat) allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut allah."
      Untuk membangun suatu mansyarakat(bangsa) yang baik perlu membangun terlebih dahulu akhlak manusianya. Suatu bangsa akan menjadi baik apabila di dukung oleh masing-masing individu yang berakhlak mulia. Sebaliknya apabila suatu bangsa berakhlak buruk, maka rusaklah bangsa tersebut. Karenanya akhlak sangat menentukan baik tidaknya suatu bangsa, bahkan akhlak menjadi penentu terhadap berlangsungnya suatu bangsa. HAl ini di ungkapkan dalam sebuah pepatah yang berbunyi:
"Sesungguhnya kekalnya suatu bangsa tergantung pada kekalnya akhlak, apabila akhlaknya hillang maka musnahlah bangsa itu."
      Allah menciptakan manusia sebagai hamba allah SWT yang paling sempurna, yang di bekali dengan jasad, ruh, akal dan hati, maka manusia harus mampu menggunakan semua ituberakhlak baik dan berbuat yang terbaik bagi semuanya. Sebagai abdi allah kita harus beribadah secara baik dan benar, tidak pernah ingkar dan berbuat syirik kepada-Nya. Sebagai makhluk sosial kita harus berbuat baik terhadap orang tua maupun orang lain dengan cara menolong mereka, tidak berbuat dzalim terhadap siapapun, bersikap baik, rendah hati, toleransi, dan bersabar dalam menghadapi permasalahan apa pun. Dengan kata lain harus benar-benar mau memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Sebagaimana sabda rosullullah SAW sebagai berikut:
" Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya."
   Hadits tersebut di atas mengandung pengertian bahwa kita harus peduli terhadap sesama manusia maupun lingkungannya. Kepedulian ini akan membawa manfaat bagi dirinya dan bermanfaat pula bagi orang lainnya. Tanpa adanya kepedulian seseorang terhadap lainnya, manusia tak mampu memecahkan persoalan sosial yang di hadapinya. Orang yang tidak mau peduli akan cenderung pasif, tidak relatif, apatis, egois dan putus asa. Mereka yang demikian itu biasanya de benci oleh allah SWT dan di kucilkan oleh masyarakat.

B.  MISI NABI MUHAMMAD SAW SEBAGAI RAHMAT BAGI ALAM SEMESTA , PEMBAWA KEDAMAIAN , KESEJAHTERAAN, DAN KEMAJUAN MASYARAKAT

    Nabi muhammad SAW di angkat menjadi rosul bukan hanya untuk manusia, melainkan untuk menjadikan rahmat bagi seluruh alam semesta, sebagaimana firmanya;
" Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk(menjadi) rahmat bagi asemesta alam."
    Allah SWT mengutus nabi muhammad sebagai rosul, bukan hanya untuk sekelompok manusia, golongan atau bangsa tertentu, tetapi beliau di utus untuk seluruh umat manusia dan alam semesta. Beliau di utus untuk semua manusia, tidak mengenal adat istiadat, warna kulit, ras, golongan, suku, dll. Beliau mengajarkan kepada manusia agar mereka selalu taat kepada ajaran-Nya dan tidak menentang perintah-perintah-Nya. Barang siapa yang tidak taat, maka allha akan memberi balasan yang setimpal dengan perbuatannya. Allah SWT berfirman:
" Dan kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pembri peringatan, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.'
   Sedangkan untuk alam semesta, maksudnya bahwa beliau di utus untuk alam semesta ini. Banyak hal-hal yang terjadi di alam semesta yang hanya di ketahui oleh beliau saja. Kita  sebagai manusia biasa tidak dapat mengetahuinya, di balik kejadian alam semesta ini. Bagi kita alam semesta harus di pelajari, dan di pelihara dengan sebaik-baiknya. Banyak hikmah yang dapat kita ambil dari alam semesta yang merupakan sumber dari kehidupan manusia. Untuk itu kita harus memelihara alam ini,jangan sampai rusak. Karena dengan merusaknya akan menimbulkan malapetaka bagi manusia pada umumnya.
   Dalam fungsinya sebagai rosul, beliau mengajarkan kepada umat manusia untuk berbuat yang terbaik, rela berkorban, bekerja keras, rajin menuntut ilmu yang bermanfaat bagi hidupnya. Beliau mengajarkan bahwa untuk mencapai kamajuan-kemajuan hidupnya manusia harus giat bekerja dan berusaha serta tidak boleh berputus asa. Apa yang kita capai dengan cara usaha sungguh-sungguh pada dasrnya untuk meningkatkan kehidupan sosial dan ekonomi bersama. Praktik kebersamaan ini telah beliau lakukan pada kehidupan yang nyata bagi kaum muhajirin dan kaum anshar. Kaum muhajirin dipersaudarakan dengan kaum anshar, sehingga mereka benar-benar bersatu dan bersaudara. Hanya dengan semangat kerja keras akhirnya mereka dapat mencapai tujuan yang di cita-citakannya.
    Rasullullah SAW mengajarkan semangat kerja keras pada umatnya dengan sungguh-sungguh dan keteladanan yang ada pada dirinya.Sehingga mampu membawa umatnya untuk hidup bersemangat, saling membantu dalam segala hal dalam rangka  membangun aqidah yang kuat, kedamaian, dan kesejahteraan  masyarakat serta kemajuan-kemajuan hidupnya pada masa yang akan datang.

C.  MENELADANI PERJUANGAN NABI DAN PARA SAHABAT DALAM MENGHAPI MASYARAKAT MAKKAH

    Pada awalnya dakwah nabi muhammad SAW yang di lakukan di makkah secara sembunyi-sembunyi merupakan cara terbaik bagi beliau dalam berdakwah sehingga beliau berhasil membina keimanan yang tangguh kepada pengikut-pengikutnya.
    Dakwah beliau cukup berhasil, terbukti pengikut-pengikut beliau bertambah banyak atas perintah allah dalamsurat al-Hajr ayat 94, beliau menempuh dakwah secara terang-terangan. Cara ini ternyata membawa dampak positif bagi perkembangan dakwah islam , terbukti dengan semakin banyak pengikut-pengikut nabi yang bersedia untuk membela perjuangan isalm. Beliau terus menanamkan semangat jihad fisabililah sehingga berhasil mendidik umat islam yang memiliki jiwa yang kuat dan semangat pantang mundur. Semangat jihad ini terus di tanamkan oleh rosulullah SAW kepada pengikut-pengikutnya, agar mereka tidak gentar dengan adanya berbagai siksaan dan ancaman dari orang-orang kafir Quraisy.
   Atas perjuangan beliau, akhirnya banyak orang-orang kafir yang masuk islam. Mereka membondong-bondong masuk islam karena keteladanan rosulullah SAW dan islam memang adalah benar-benar agama yang rasional. Orang yang pertama kali masuk islam di sebut juga  " As Saabiquunal Awwalunn."
1. Siti khadijah
2. Abu bakar ash Shidiq
3. Ali bin abi thalib
4. Zaid bin harirs
5. Usman bin affan
6. Zubair bin Awwam
7. Abdur rahman bin auf
8. Thalhah bin ubaidilah
9. Abu ubaidilah bin jarah
10. Arqam bin abil arqam
11. Sa'ad bin abu bakar
12. Asma bin abu bakar
13. Bilal bin rabbah
14. Said bin zaid al' adawi
15. Fatimah binti khattab

  Dengan semakin banyaknya umat islam, merupakan motivasi bagi beliau dan para sahabat untuk terus menegakkan islam di muka bumi, meskipun banyak kalangan dan rintangan yang meghadang. Dengan semangat jihad, mereka terus berjuang tak pernah berputus asa. Ketika posisi umat islam terjepit oleh kaum kafir Quraisy, mereka dengan rela hati meninggalkan makkah, kota yang mereka cintai beserta keluarga dan hartanya untuk berhijrah ke madinah. Ini merupakan bukti bahwa kecintaan mereka terhadap islam melebihi dari segalanya.

2 komentar: